3 Cara Hitung Bunga Pinjaman (Flat, Efektif, dan Anuitas)
Table of Contents
Bunga pinjaman itu dapat diibaratkan sebagai ongkos atau biaya. Yang mana, harus dibayarkan besertaan dengan pokok pinjaman. Lalu, bagaimana cara menghitungnya? Berikut akan diberikan penjelasan secara lengkap.
Apa Itu Bunga Pinjaman?
Sebelum itu, kamu perlu paham terkait bunga dalam pinjaman. Bunga pinjaman merupakan tambahan biaya yang harus disetorkan oleh debitur kepada kreditur. Bisa dikatakan juga kalau bunga menjadi imbalan atas pemakaian dana.Penghitungan bunga pinjaman didasarkan pada persentase jumlah pinjaman yang diambil. Biaya tersebut dibayarkan bersamaan dengan angsuran pokok. Ini berlaku baik untuk pinjaman offline seperti di bank atau koperasi maupun pinjaman online.
Cara Hitung Bunga Pinjaman
Cara 1. Hitung Bunga Flat
Yang pertama yaitu bunga flat. Jenis suku bunga ini dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman pada awal periode cicilan. Besar bunga flat tidak akan berubah dari awal pinjaman sampai dengan lunas. Jadi, tidak akan membengkak secara tiba-tiba di luar kontrol.
Cara menghitung besar bunga flat lebih sederhana dibandingkan jenis suku bunga yang lain. Oleh karena itu, sering digunakan pada kredit jangka pendek. Contohnya kredit kendaraan bermotor, handphone, hingga peralatan rumah tangga.
Rumus dari bunga flat per bulan yaitu: (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Jumlah Tahun Kredit) / Jumlah Bulan. Untuk contohnya bisa dilihat di bawah ini.
Contoh yang pertama, misalkan kamu mengambil pinjaman Rp30 juta di bank dengan besar bunga 10% per tahun. Jika pinjaman tersebut dilunasi dalam waktu satu tahun/12 bulan, maka cara menghitungnya seperti ini:
- Total bunga: 30.000.000 x 100% x 1 tahun=3.000.000
- Total yang harus dibayar: 30.000.000+3.000.000= 33.000.000
- Angsuran yang harus dibayar setiap bulan: 33.000.000/12 bulan= 2.750.000
Contoh yang kedua yaitu jika melunasi pinjaman tersebut dalam waktu 6 bulan. Maka hitungannya seperti ini:
- Total bunga: 6/12 x 100% x 30.000.000= 1.500.000
- Total yang harus dibayar: 30.000.000+1.500.000= 31.500.000
- Angsuran yang harus dibayar setiap bulan: 31.500.000/6 bulan= 5.250.000
Cara 2. Hitung Bunga Efektif
Kedua merupakan cara hitung bunga pinjaman yang efektif. Untuk bunga efektif, caranya didasarkan pada sisa pokok pinjaman yang jumlahnya akan berkurang setiap bulan. Jadi, seiring angsuran yang terus dibayarkan, pokok pinjaman akan menurun.
Cara mencari saldo pokok yaitu pokok pinjaman dikurangi dengan cicilan pokok yang sudah dibayarkan. Sedangkan rumus dari bunga efektif setiap bulan yaitu: Saldo pokok × Suku bunga / 12. Contohnya seperti ini:
Kamu meminjam Rp300 juta di sebuah bank dengan suku bunga 10% per tahun. Pinjaman tersebut dibayarkan dalam waktu 15 tahun atau 180 bulan. Berikut cara menghitungnya:
- Pokok pinjaman: Rp300 juta.
- Cicilan pokok: 300.00.000/180 bulan= Rp1.666.667.
- Bunga bulan pertama: (300.000.000-0) x 10% / 12= Rp2.500.000
- Bunga bulan kedua: (300.000.000-1.666.667) x 10% / 12= Rp2.486.111
- Bunga bulan ketiga: (300.000.000-1.666.667-1.666.667) × 10% / 12: Rp2.472.222
- Angsuran 1: 1.666.667+2.500.000= 4.166.667
- Angsuran 2: 1.666.667+2.486.111= 4.152.778
- Angsuran 3: 1.666.667+2.472.222= 4.118.889
Cara 3. Hitung Bunga Anuitas
Rumus dari bunga anuitas sama dengan bunga efektif. Hanya saja, jumlah angsuran setiap bukan tidak akan berkurang sampai cicilan lunas. Biasanya bunga anuitas diterapkan pada pinjaman jangka panjang seperti KPR. Berikut contoh simulasinya:
- Pokok pinjaman: Rp300 juta
- Bunga per tahun: 10%
- Tenor pinjaman: 15 tahun/180 bulan
- Cicilan pokok: 300 juta/180 bulan= Rp1.666.667
- Bunga per bulan: 300 juta x 10% / 12= Rp2.500.00
- Angsuran per bulan: Rp1.666.667 + Rp2.500.00 = Rp4.166.667
Post a Comment